14 November 2014

4 Perubahan pada Miss V yang Terjadi Seiring Bertambahnya Usia

G-SPOT - Dibandingkan dengan organ reproduksi laki-laki, studi yang dilakukan pada organ reproduksi wanita lebih jarang dilakukan. Hal ini dikatakan peneliti kemungkinan karena masih banyak wanita tertutup soal Miss V.

Berkaitan dengan hal tersebut, seiring bertambahnya usia seseorang, vagina memang diketahui akan berubah. Perubahan ini wajar terjadi dan bukan merupakan tanda penyakit sehingga penting bagi wanita untuk mengetahuinya.

Dikutip dari berbagai sumber berikut adalah perubahan yang dapat terjadi pada Miss V:

1. Lebih tipis dan gelap

Saat seorang wanita tumbuh menjadi semakin dewasa hal yang sama juga terjadi dengan vaginanya. Bagian labia majora atau 'bibir' luar vagina yang dulu mungkin tebal akan menipis karena lemak berlebih pada area tersebut akan berkurang.

Selain itu perubahan hormon saat bertambah tua juga dapat mengakibatkan perubahan warna pada vagina. Vagina yang awalnya berwarna merah muda dapat berubah menjadi lebih gelap terutama pada bagian klitoris dan labia manora (bibir dalam vagina).

2. Periode menstruasi pendek

Meski saat persediaan sel telur di ovarium akan semakin berkurang, seorang wanita masih akan mengalami menstruasi. Hanya saja menstruasi pada wanita yang akan memasuki masa menopause akan berbeda dengan saat dirinya masih muda.

Saat masa menopause semakin mendekat, hormon seorang wanita akan menjadi tidak seimbang. Karena menstruasi erat kaitannya dengan hormon, maka gejolak hormon akan mempengaruhi siklus menstruasi.
Siklus akan menjadi semakin pendek dan cepat sampai akhirnya berhenti saat wanita tersebut memasuki masa menopause.

3. Hilang cengkraman

Organ reproduksi wanita secara keseluruhan ditopang oleh berbagai macam jaringan dan otot. Bertambahnya usia, berat badan, dan tingginya beban aktivitas akan melemahkan kekuatan otot-otot tersebut.

Saat otot yang juga menopang kandung kemih dan dubur tersebut melemah, hasilnya tidak jarang wanita pada lanjut usia akan kesulitan menahan kemihnya dan 'bocor' disaat yang tidak diinginkan.

Untuk mengatasi hal ini disarankan wanita melatih otot-otot tersebut dengan melakukan senam kegel yang diketahui dapat merawat kekuatan otot di bagian panggul.

4. Kering

Memasuki masa menopause sel telur telah tidak lagi dikeluarkan oleh ovarium. Hormon esterogen akan berhenti diproduksi dan kadarnya akan berkurang drastis.

Rendahnya hormon esterogen akan membuat cairan lubrikasi di vagina semakin berkurang saat berhubungan seks dan terasa kering. Jika dipaksakan akibatnya vagina seringkali menjadi perih atau kemerah-merahan karena inflamasi.

Untuk mengatasi hal ini disarankan menggunakan lubrikan sebelum melakukan seks atau melakukan foreplay lebih lama sampai lubrikasi pada vagina maksimal.

Tidak ada komentar:
Write komentar