08 Februari 2014

Mengenal Anatomi Seksual Pria

G-SPOT-Anatomi seksual pria terdiri dari penis, skrotum, testis, tubulus seminiferus, epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar Cowper, dan air mani.

Penis


Penis adalah alat kelamin eksternal pria yang terdiri dari saraf, jaringan berserat, pembuluh darah, dan tiga ruang paralel jaringan erektil. Dua jaringan erektil yang lebih besar dan terletak di atas disebut korpus kavernosum dan jaringan 

erektil yang lebih kecil di tengah-bawah disebut korpus spongiosum.

Di dalam Korpus kavernosum terdapat banyak pembuluh darah. Saat terjadi rangsangan seksual, pembuluh darah arteri akan membuka (melebar) untuk meningkatkan aliran darah ke korpus kevernosum. Saat darah mengisi penuh korpus kavernosum, pembuluh vena (balik) akan menghentikan aliran darah agar tidak keluar dan kembali ke jantung. Akibatnya darah yang masuk ke korpus kavernosum akan tertahan dan membuat otot penis menegang. Proses inilah yang disebut ereksi.

Saat penis ereksi, saluran sperma juga akan tersumbat karena terhalang oleh darah yang terbendung sehingga sperma akan tertahan. Ketika pria mencapai klimaks kepuasannya, pembuluh arteri kembali menyempit dan pembuluh vena kembali mengalirkan darah keluar sehingga terjadi ejakulasi atau keluarnya sperma.


Setelah ejakulasi terjadi, arteri yang memasok darah semakin menyempit atau kembali ke ukuran semula sedangkan pembuluh vena melebar yang menyebabkan darah keluar dan penis kembali lembek.


Glans

Sebagian besar saraf pada penis berakhir di glans (kepala penis). Glans sangat sensitif untuk disentuh. Ada dua daerah yang spesifik pada glans yang sangat responsif terhadap rangsangan. Yang pertama daerah yang dikenal sebagai korona yaitu bagian seperti cincin yang mengelilingi glans. Yang ke dua adalah frenulum yang merupakan kulit yang sangat sensitif yang menghubungkan glans ke poros di bagian bawah.


Prepusium (kulup)

Pada beberapa pria prepusium atau kulup akan di potong atau disunat saat memasuki masa pubertas. Sunat dilakukan sebagai bagian dari tradisi kepercayaan dan agama. Secara medis, sunat sangat dianjurkan karena pemotongan prepusium dapat menjaga kebersihan glans dari tumpukan smegma. Smegma adalah kombinasi dari cairan kelamin, sel-sel kulit, dan bakteri yang menumpuk di daerah lembab dari kelenjar alat kelamin pria dan perempuan. Penumpukan smegma pada pria yang tidak disunat akan mengakibatkan rasa sakit selama berhubungan seksual dan menyebabkan infeksi.


Skrotum

Skrotum (kantung skrotum) adalah sebuah kantung longgar kulit yang berisi buah zakar  dan menggantung tepat di bawah penis. Skrotum terdiri dari dua lapisan, lapisan terluar dan lapisan otot. Lapisan terluar adalah kulit tipis yang menutupi dan terlihat lebih gelap daripada kulit tubuh. Lapisan kedua dikenal sebagai dartos tunika yang terdiri dari serat otot polos dan jaringan fibrosa. Skortum berfungsi menjaga suhu testis agar berada pada sekitar 34 derajat celcius, suhu paling efektif bagi tetsis untuk memproduksi sperma.

Testis

Testis tertutup dalam skrotum dan digantung pada korda spermatika. Korda spermatika mengandung vas deferens, saraf, pembuluh darah, dan serat otot. Testis tidak melekat pada skrotum. Ekspansi atau kontraksi otot tunika dartos pada skortum memungkinkan testis untuk bergerak ke atas atau ke bawah. Testis berfungsi menghasilkan hormon testosteron dan memproduksi sperma. Setiap 24 jam, satu testis mampu memproduksi sekitar 150 juta sperma.

Skortum sebagai pelindung testis sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Saat suhu dingin, otot tunika dartos berkontraksi dan menyebabkan testis bergerak ke atas menuju ke suhu yang lebih hangat. Sebaliknya, saat suhu hangat tunica dartos akan memperluas gerak testis ke bawah untuk mendapatkan suhu lebih dingin. Gairah seksual dan emosi yang kuat memiliki pengaruh yang sama seperti perubahan suhu yang menyebabkan testis bergerak ke atas atau ke bawah dalam kantung skrotum.


Di dalam skortum ada dua buah testis. kedua testis biasanya asimetris dengan testis kiri menggantung lebih rendah daripada testis kanan. Biasanya testis berada dalam skrotum saat lahir dan turun pada usia satu tahun. Dalam beberapa kasus testis tidak bisa turun hingga dewasa, kondisi ini disebut kriptorkismus. Kriptorkismus dapat menyebabkan infertilitas pria dan meningkatkan risiko mengembangkan hernia. Kriptorkismus dapat diobati dengan pembedahan atau pengobatan hormonal. Testis juga dapat dipengaruhi oleh beberapa penyakit seperti kanker dan PMS (Penyakit Menular Seksual). Memahami gejala-gejala penyakit yang mempengaruhi testis adalah metode terbaik untuk deteksi dini dan mencegah penyakit pada testis.

Tubulus Seminiferus

Tubulus seminiferus adalah tabung memutar kecil di testis yang berfungsi untuk memproduksi sperma. Sperma mulai diproduksi saat pria memasuki masa pubertas dan akan terus memproduksi hingga mengalami kematian. Produksi sperma mulai melambat seiring bertambahnya usia pria. Sel-sel interstitial terletak antara tubulus seminiferus bertanggung jawab untuk memproduksi dan melepaskan androgen (hormon seks pria) ke dalam aliran darah.

Epididimis

Epididimis adalah ruang penyimpanan untuk sperma yang bergerak dari tubulus seminiferus ke epididimis di mana pematangan sperma terjadi.

Vas Deferens

Vas deferens adalah tabung yang mengalirkan sperma dari dalam testis sampai ke uretera. Selama ejakulasi sperma yang tersimpan dalam epididimis naik dari vas deferens ke saluran ejakulasi dan dikeluarkan dari tubuh. Pada program pengendalian kelahiran (KB) tabung vas deferens dipotong untuk mencegah sperma ejakulasi keluar tubuh.

Vesikula Seminalis

Vesikula seminalis merupakan kelenjar kecil yang menghasilkan cairan alkali yang membentuk sebagian besar cairan mani yang dilepaskan selama ejakulasi. Saat sperma bergerak dari epididimis ke saluran ejakulasi, sperma akan bercampur dengan cairan mani kosong dari vesikula seminalis. Basa cairan melindungi sperma dari lingkungan asam dan memungkinkan sperma untuk bertahan lebih lama di dalam vagina.

Kelenjar Prostat


Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih. Kelenjar prostat terdiri dari serat otot dan jaringan kelenjar. Kelenjar prostat memiliki bentuk dan ukuran seperti biji kenari dan memproduksi sekitar 80% dari cairan mani yang dilepaskan selama ejakulasi. Kelenjar prostat mengendalikan aliran urin dengan menutup saluran kemih sehingga mencegah urin keluar saat ejakulasi dan hanya air mani yang keluar tubuh.


Kelenjar Cowper

Kelenjar Cowper adalah kelenjar yang terletak di bawah kelenjar prostat. Kelenjar yang sering disebut kelenjar bulbuoretra biasanya memiliki ukuran sebesar biji kacang tanah. Kelenjar Cowper yang terletak di sepanjang sisi uretra berfungsi mengeluarkan mukus dan cairan bening agar asam urin yang masih tersisa dalam uretera menjadi netral. Cairan biasanya muncul sebagai tetesan di ujung penis. Beberapa pria menghasilkan tetesan setelah gairah seksual, ada juga yang menetes setelah mencapai ereksi, namun ada juga pria yang tidak meneteskan cairan baik selama gairah seksual maupun setelah ereksi.


Air Mani


Air mani mengandung cairan sperma dan mani yang diproduksi oleh vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar Cowper. Dalam air mani ejakulasi mengandung antara 200 dan 500 juta sperma. Sperma terdiri dari asam sitrat, air, enzim, fruktosa, protein, kalium, prostaglandin, dan berbagai zat lainnya. Semen tidak berbahaya ketika tertelan selama seks oral, tetapi sperma yang terinfeksi HIV dapat menularkan virus melalui luka terbuka atau gusi berdarah di mulut.

Pembukaan Uretra

Uretra adalah tabung yang menghubungkan kandung kemih dan saluran ejakulasi yang merupakan tempat dimana urin dan air mani mengalir dan keluar dari tubuh pria.
 
Itulah beberapa penjelasan tentang anatomi seksual pria.......Baca juga Mengenal Anatomi Seksual Wanita di artikel selanjutnya.

Tidak ada komentar:
Write komentar