12 Februari 2014

Fungsi Testosteron pada Perempuan

G-SPOT-Testosteron pada perempuan (wanita) merupakan hormon yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan normal pada masa pubertas.
Tanpa testosteron, estrogen tidak dapat diproduksi sehingga menstruasi, perkembangan payudara, dan pertumbuhan rambut tubuh akan terhambat.
Testosteron juga bertanggung jawab untuk perkembangan otot dan dorongan seksual. Seiring bertambahnya usia seorang perempuan, produksi testosteron akan naik dan turun sesuai dengan tahap perkembangan yang berbeda.




Testosteron pada Masa Pubertas

Pada masa pubertas, testosteron dilepaskan oleh kelenjar adrenal dalam jumlah yang lebih banyak (hormon sudah ada sejak lahir, hanya saja dalam kadar yang lebih rendah) sehingga menyebabkan kadar estrogen juga meningkat sehingga memicu proses ovulasi dan menstruasi.
Testosteron merupakan prekursor estrogen, dalam kata lain, tanpa testosteron, estrogen tidak akan diproduksi.
Tanpa testosteron, puting payudara tidak akan muncul, rambut tubuh tidak tumbuh, dan seorang remaja putri tidak akan mulai menstruasi.
Sedangkan tanda-tanda umum testosteron terlalu banyak pada seorang remaja putri adalah munculnya kumis. Hal ini biasanya merupakan faktor keturunan dan sering memengaruhi etnis tertentu.

Testosteron pada Perempuan Muda

Testosteron pada perempuan muda akan berada pada level produksi puncak selama awal usia 20-an.
Masa ini adalah waktu dalam kehidupan seorang perempuan dimana dia memiliki tingkat energi terbesar, dorongan seksual tertinggi, dan kekuatan fisik terbesar.
Banyak perempuan pada masa ini yang mempertimbangkan untuk mengambil pil KB.
Seiring menurunnya produksi hormon estrogen, progesteron, dan testosteron karena pil KB (pencegah kehamilan), dorongan seksual seorang perempuan juga akan menurun.

Testosteron dalam Menopause dan Perimenopause

Ketika ovarium mulai memperlambat produksi estrogen, seperti yang terjadi pada masa menopause, kadar testosteron tetaplah sama.
Penurunan kadar testosteron yang paling tajam terjadi pada saat perempuan mengalami masa pasca menopause. Seiring dengan penurunan kadar estrogen, seorang perempuan umumnya masih dapat mempertahankan tingkat energi yang sama.

Tanda & Gejala Kadar Testosteron Rendah

Tanda dan gejala klasik dari kadar testosteron yang rendah diantaranya adalah penurunan gairah seksual, kekurangan energi, penurunan kekuatan, penurunan tinggi badan, dan suasana hati yang buruk.
Gejala tersebut juga merupakan gejala penurunan kadar estrogen seiring bertambahnya usia perempuan.
Produksi testosteron terkait dengan produksi estrogen. Terapi sulih hormon mungkin bisa dipertimbangkan jika gejala yang dialami sangat parah.

Tidak ada komentar:
Write komentar