Sariawan memang bisa menyerang siapa saja tak terkecuali anak-anak, bahkan pada bayi enam
bulan sekalipun. Pada bayi dan balita, sariawan sering menyerang bibir,
lidah, pipi bagian dalam dan tenggorokan.
Berikut adalah gejala yang dialami anak atau balita saat terkena sariawan:
Berikut adalah gejala yang dialami anak atau balita saat terkena sariawan:
- Suhu badan meningkat, bisa hingga 40 derajat celcius.
- Rewel, tidak mau menyusu dan mengeluarkan air liur lebih banyak.
- Mulut berbau.
Sementara pada balita, gejalanya adalah:
- Suhu meningkat, tapi tidak terlalu tinggi.
- Nafsu makan berkurang.
Beberapa hal yang menjadi penyebab sariawan, yaitu:
1. Stomatitis Apthosa
1. Stomatitis Apthosa
Sariawan akibat adanya trauma, misalnya tergigit atau tergores sikat gigi hingga luka atay lecet. Jika daya tahan tubuh kurang baik, maka kuma masuk dan luka menjadi infeksi. Biasanya timbul peradangan, rasa sakit atau nyeri.
2. Oral Thrush/Moniliasis
Disebabkan oleh jamur Candida albican yang biasanya dijumpai dan bersarang di lidah. Pada keadaan normal, jamur memang terdapat di mulut. Namun, saat daya tahan menurun dan mengonsumsi obat antibiotik, maka jamur Candica albican akan mudah tumbuh melebihi normal.
3. Stomatitis Herpetic
Disebabkan virus herpes simplek dan berlokasi di belakang tenggorokan. Sariawan di tenggorokan terjadi jika ada virus yang sedang mewabah dan daya tahan tubuh rendah.
Bagaimana cara mengatasi masalah sariawan pada anak ini? Berikut tips yang bisa diterapkan saat anak mengalami Sariawan:
- Menjaga kebersihan mulut dan gigi anak.
- Memberikan obat kumur pada anak yang sudah bisa berkumur.
- Jika disebabkan jamur, mintalah obat antijamur dari dokter.
- Berikan makanan dan minuman yang banyak mengandung vitamin C dan B untuk mempercepat penyembuhan.
- Jika anak tidak mau makan, berikan makanan yang lembut dan cair serta tidak terlalu panas agar tidak menambah luka.
- Berikan anak minum lewat gelas, bukan botol untuk menghindari gesekan atau trauma.
Tidak ada komentar:
Write komentar