24 Oktober 2014

Sexual Dysfunction Pada Wanita


G-Spot-Tahukah Anda bahwa kepuasan ternyata bukan hal mutlak yang akan Anda dan pasangan dapatkan pasca bercinta? Masalah yang terjadi dalam bercinta dan mempengaruhi kepuasan yang dirasakan disebut juga dengan sexual dysfunction. Selain itu, sexual dysfunction terbukti lebih banyak menyerang wanita daripada pria.

Dikutip dari women.webmd, berikut ini beberapa hal yang merupakan gejala sexual dysfunction pada wanita:

Kurangnya Gairah Bercinta

Salah satu gejala umum dari sexual dysfunction ialah kurangnya gairah bercinta atau bahkan tiadanya ketertarikan sama sekali akan aktivitas bercinta. Beberapa hal bisa menjadi penyebab hilangnya gairah bercinta ialah perubahan kondisi hormon pada tubuh, lelah, stres, depresi, kehamilan, atau bahkan dampak jangka panjang dari perawatan medis seperti kemoterapi.

Dalam kehidupan rumah tangga, kurangnya variasi gaya bercinta juga dapat mengurangi gairah bercinta, sama halnya dengan faktor-faktor lain seperti gaya hidup dan padatnya rutinitas.

Tidak Mudah Terangsang

Beberapa hal umum yang seringkali menyebabkan Anda  tidak mudah terangsang ialah kurangnya stimulasi yang diberikan pasangan Anda maupun kurangnya produksi cairan lubrikan alami dari daerah kewanitaan Anda.

Selain itu, Ladies juga dapat tidak mudah terangsang sebagai akibat dari masalah yang menyerang wanita penderita tekanan darah rendah, yang seringkali masalah sensitivitas pada area klitoris dan Miss V.

Anorgasmia

Gejala tidak adanya orgasme sebagai klimaks, atau yang sering disebut sebagai anorgasmia, biasanya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan maupun pengalaman Anda dalam hal seksualitas, serta beberapa faktor psikologis seperti rasa bersalah, gelisah, maupun trauma masa lalu.

Di samping itu, anorgasmia juga dapat disebabkan oleh kurangnya stimulasi pada saat foreplay, gejala penyakit kronis, maupun sebagai efek jangka panjang dari jenis pengobatan tertentu.

Rasa Sakit Kala Bercinta


Apakah anda seringkali merasakan sakit saat bercinta? Berhati-hatilah, karena Anda mungkin saja menderita penyakit endometriosis, kista rahim, vaginitis, kurangnya produksi cairan lubrikan alami, penyakit menular seksual, atau pembentukan jaringan parut pasca operasi.

Kemungkinan lain, Anda juga bisa saja terkena penyakit vaginismus, yakni suatu gejala rasa sakit yang dirasakan saat bercinta karena kejang urat pada otot di permukaan daerah kewanitaan Anda.

Tidak ada komentar:
Write komentar